PAPUADEADLINE,COM,Jakarta – Penularan virus SARS-CoV-2 belum menunjukkan angka penurunan hingga kini. Data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 per hari ini, Senin (27/7) mencatat jumlah konfirmasi positif mencapai 100 ribu kasus.
Menyikapi masih adanya penularan COVID-19 di tengah masyarakat, Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo telah menugaskan untuk melakukan upaya sosialisasi dan komunikasi yang lebih efektif. Ini bertujuan untuk menghentikan laju penularan, khususnya diprioritaskan di delapan provinsi. Menurutnya, langkah tersebut dapat terwujud melalui kolaborasi pentaheliks berbasis komunitas.
“Perlunya perubahan perilaku dengan sosialisasi dan komunikasi yang lebih efektif. Satgas akan meningkatkan kolaborasi pentaheliks berbasis komunitas dengan menitikberatkan kepada peran tokoh-tokoh di daerah. Termasuk tokoh agama, tokoh, masyarakat, termasuk melibatkan juga antropolog, sosiolog dan psikolog,” ujar Doni dalam keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (27/7).
Doni mengajak untuk melihat sejarah saat wabah flu Spanyol yang terjadi pada periode Maret 1918 – September 1919. Saat itu, berdasarkan catata sejarah wabah flu di Pulau Jawa menjangkiti sekitar 4 juta penduduk.
“Ini peristiwa yang harus kita petik pelajaran dari kasus tersebut, dimana pemerintah Hindia Belanda melakukan terobosan untuk mengubah perilaku masyarakat melalui pendekatan budaya, yaitu melalui sosialisasi dengan wayang,” ujarnya.
Pihaknya sedang Menyusun strategi sosialisasi dan komunikasi yang lebih efektif yang arahnya sampai ke tingkat desa. Ini diharapkan kepatuhan masyrakat akan menjadi lebih baik. Di samping itu, tema-tema sosialisasi yang dipilih mudah dipahami masyarakat. Doni mencontohkan tema jaga jarak atau hindari kerumunan. “Untuk ini, pihaknya berharap media massa turut ikut berpartisipasi dalam perubahan perilaku masyarakat,” tambah Doni.
Pada kesempatan itu, Doni menyampaikan permintaan Presiden khususnya di delapan provinsi untuk menurunkan angka kasus, mengurangi angka kematian semaksimal mungkin dan meningkatkan angka Kesehatan.
Sejak menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Doni mengajak unsur pentaheliks untuk turut aktif dalam penanggulangan bencana di Indonesia. Menurutnya, penanggulangan bencana adalah urusan bersama.
Pentaheliks dalam penanggulangan bencana, menurut Doni, melibatkan unsur pemerintah, pakar atau akademisi, masyarakat, dunia usaha dan media massa. Melalui peran yang dimiliki oleh setiap unsur atau heliks, penyelenggaraan penanggulangan bencana akan dapat berlangsung secara optimal.
Be the first to comment