Olah TKP Penembakan Pendeta, OPM: Penembak Pendeta Oknum Anggota TNI

Tim Gabungan TNI-Polri menggelar Olah TKP terkait kasus penembakan Pendeta Yerima Zanambani dan Anggota BKO Koramil Persiapan Hitadipa Pratu Serka Sahlan di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya/Istimewa

PAPUADEADLINE,wartaplus.com – Tim Gabungan TNI-Polri menggelar Olah TKP terkait kasus penembakan Pendeta Yerima Zanambani dan Anggota BKO Koramil Persiapan  Hitadipa Pratu Serka Sahlan di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Sabtu (26/09/2020) pukul 09.06 WIT. Olah TKP tersebut dipimpin Ipda Y. Urbinas, didampingi Kapolres Intan Jaya AKBP I Wayan G. Antara. Sebelumnya, digelar apel persiapan di Guest House Pos Brimob Satgas Pam Rahwan menuju Distrik Hitadipa.

Seluruh personil tiba di Kampung Sugapa Lama, dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuju Kampung Hitadipa, karena akses jalan untuk kendaraan roda empat terputus. Seluruh personil tiba di Pos TNI Satgas Apter dan Pos 400 R Hitadipa, guna melaksanakan koordinasi dengan anggota dari Korem 173 PVB terkait olah TKP.

Adapun 3 lokasi dilaksanakannya olah TKP yakni Pos TNI Satgas Apter Hitadipa, Kampung Bomba, Distrik Hitadipa dan Kampung Sugapa Lama, Distrik Hitadipa.

Pelaksanaan olah TKP berjalan dengan aman dan lancar. Selanjutnya seluruh personil kembali ke Guest House Pos Brimob Satgas Pam Rahwan Intan Jaya, guna melakukan apel konsolidasi.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Drs Ahmad Musthofa Kamal, SH mengatakan, olah TKP yang dilaksanakan tim gabungan TNI-Polri, guna mengumpulkan bukti-bukti kuat terkait penembakan yang terjadi di kabupaten Intan Jaya, sehingga mendapatkan titik terang dari retetan kasus penembakan tersebut.

Dikatakan dalam kurun 2 bulan terakhir ini telah terjadi kasus kekerasan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di kabupaten Intan Jaya, dimana dari kejadian tersebut menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

“Aparat TNI/Polri akan melakukan penegakan hukum terhadap kelompok tersebut, karena sudah meresahkan warga yang ada di sekitar daerah tersebut,” tegasnya.

Diketahui, Pendeta Yerima Zanambani meninggal setelah ditembak di Kampung Bomba, Distrik Hitadipa, Intan Jaya, Sabtu (19/9/2020) sekitar pukul 18.00 WIT. Sedangkan Serka Sahlan gugur, setelah ditembak di Kampung Sugapa Lama, Distrik Hitadipa, Kamis (17/9) sekitar pukul 10.50 WIT.

Direktur Eksekutif  Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua (Pembela HAM Sedunia) Theo Hesegem, mengusulkan  kepada Gubernur Papua Lukas Enembe, segera membentuk Tim Gabungan, untuk mengungkap pelaku dugaan penembakan yang menyebabkan meninggalnya  Pendeta Yeremia Zanambani, serta serangkaian kasus pembunuhan yang terjadi di Kabupaten Intan Jaya sepekan terakhir ini Demikian disampaikan Theo Hesegem

Diketahui, Pendeta Yeremia Zanambani ditemukan meninggal dunia di kampung Bomba, distrik Hitadipta, kabupaten Intan Jaya, Minggu (20/09/2020) pukul 14.40 WIT.

Theo mengatakan, kalau ada tim gabungan itu kerja jauh lebih efektif, dari pada propoganda, sehingga tim ini jadi tim independen, yang tidak berpihak kepada pihak TNI-Polri atau TPNPB-OPM. “Tim ini betul-betul mengungkapkan kebenaran, kejujuran dan keadilan sehingga tidak merugikan keluarga korban,” terangnya.

Pertama, tim gabungan dibentuk oleh Gubernur Papua, dan mengeluarkan Surat Keputusan (SK) resmi oleh Gubernur. Dalam tim melibatkan semua pihak Komnas HAM Papua, LSM, Gereja, TNI, Polri dan pemerintah, termasuk MRP. “Tim yang dimaksud sangat independen dan tidak berpihak kepada TNI/Polri dan TPNPB/ OPM,” tuturnya.

Keduakalau bentuk  tim masing-masing, maka akan terjadi saling menyalakan satu sama lain, akhirnya kasus ini tidak akan terungkap secara transparan.

Ketiga, saya membaca berita Polda Papua akan melakukan Olah TKP, dan itu adalah kewenangan mereka, tapi perlu diketahui Polda Papua sudah mengklaim bahwa penembakan itu dilakukan oleh KKB, maka masyarakat tidak akan percaya dengan tim yang dibentuk oleh Polda Papua.

Keempat, propoganda antara TNI dan TPNPB/OPM itu bukan hal yang baru, tapi  itu sudah biasa bagi mereka. Sedangkan yang korban adalah masyarakat sipil.

Kelima, semua pihak harus terbuka dan transparan mengungkapkan kasus yang dimaksud. “Selama ini masing-masing kerja sendiri, sehingga sering menyalakan satu sama yang lain, untuk itu bentuk tim gabungan ini sangatlah penting,” tukasnya.

Propoganda ini, jelasnya, bukan sesuatu hal yang baru. Kalau kita bilang KKB yang menembak berarti sangat menyakitkan hati keluarga korban. Kemungkinan besar KKB itu mengetahui seorang pendeta yang dimaksud, mereka juga adalah bagian dari umatnya. Apalagi dia adalah pimpinan Gereja di Intan Jaya.

Bertemu

Bupati Kabupaten Intan Jaya Natali Tabuni S.s M.si, Wakapolda Papua Brigjen Pol. Mathius Fakiri S.I.K, Danrem 173/PVB Brigjen TNI Iwan Setiawan bertemu keluarga korban Pdt. Yeremias Zanambani, Kamis (24/9) di ruang tamu Bupati Kabupaten Intan Jaya. Hadir juga  Irwasda Polda Papua Kombes Pol. Alfred Papare S.I.K, Dandim 1705/PN Letkol Inf Benny Wahyudi, Kapolres Intan Jaya AKBP I Wayan G. Antara

“Kita ingin menyapa secara pribadi dan juga kita mau mendengarkan kronologi kejadian yang mangakibatkan Pdt.Yeremias Zanambani meninggal dunia dan pada dasarnya TNI-Polri hadir di Kabupaten Intàn Jaya untuk memberikan rasa aman, oleh karena itu keluarga dapat menceritakan apa yang sebenarnya keluarga ketahui terkait kejadian ini. Kejadian ini, keluarga berpikir bahwa urusan hidup adalah urusan Tuhan,  hilangnya nyawa akan berurusan dengan Tuhan. Untuk itu pihak keluarga dapat menerima dan berpikir kedepan oleh karena itu disini sudah pemerintah daerah serta pimpinan dari aparat TNI/Polri untuk menceritakan dan tidak perlu takut,”ujar Bupati

Dikatakan, dirinya ingin mendengar langsung kejadian dari istri pdt. Yeremia Zanambani sehingga kita dapat mengambil langkah-langkah untuk disampaikan kepada Pimpinan kemudian ada beberapa penyampaian dari Bapak Wakapolda dan Bapak Danrem.

Sementara itu Wakapolda Papua Brigjen Pol. Mathius Fakiri S.I.K, dalam kesempatannya menyampaikan permohonan maaf, karena Kapolda ada kegiatan di Kodam sehingga tidak dapat hadir. “Dan saya diperintahkan untuk bertemu serta hadir disini khususnya kepada ibu Almarhum Pdt. Yeremia Zanambani untuk mendengar sesungguhnya apa yang telah terjadi dan saya jamin apa yang disampaikan akan saya teruskan Kepada pimpinan kami,”janji Wakapolda.

Mengawali penyampaian ini, saya mewakili kepolisian turut berduka cita atas meninggalnya orang terkasih semoga amal ibadah diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.

Kehadiran TNI-Polri di Kabupaten ini untuk memberikan rasa aman sehingga saya berhadap semua warga yang ada di Kabupaten Intan Jaya tidak perlu takut dan tetap waspada apabila melakukan aktifitas diluar rumah.

“Kami dari pihak kepolisian akan melakukan penegakkan hukum bagi siapa saja yang melakukan tindakan kriminal. Saya mengajak kita semua untuk mari menjaga situasi kamtibmas yang aman dan kondusif,”ujarnya.

Danrem 173/PVB Brigjen TNI Iwan Setiawan, dalam kesempatannya mengatakan,  sebagai Komandan Korem 173 yang bertanggung jawab terhadap satuan jajaran kewilayahan temasuk di Kabupaten Intan Jaya, salam hormat juga dari Panglima dan turut berduka kepada keluarga Alm. Pdt. Yeremias Zanambani.

“Saya mewakili pimpinan TNI hadir disini untuk melihat dan mendengar dari keluarga maupun warga yang ada di Kabupaten Intan Jaya apa yang terjadi, sehingga saya bisa mengetahui persis dari ibu pdt . Yeremias Zanambani dan warga yang memang mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dilapangan. Intinya kehadiran TNI dan Polri datang kesini untuk memberi ketenangan dan rasa nyaman membantu masyarakat dan pemerintah daerah dalam membangun Kabupaten ini lebih baik lagi kedepannya,”ujarnya.

Ungkap dia, dirinya ingin mendengar dari hadirin yang ada di Hitadipa termasuk saran dan masukan apa yang akan disampaikan.

“Yang jelas kami menjalankan tugas tidak terbesit sedikit melukai atau menyakiti rakyatnya. Bapak Panglima mencintai warga sekalian yang ada di Kabupaten Intan Jaya. Selain bapak pendeta beberapa waktu lalu adanya warga sipil warga sipil dan anggota kami di tembak dan meninggal dunia. Kabar terbaru bahwa saudara Laode yang merupakan korban kekerasan yang dilakukan KKB di Kampung Mamba pada hari Kamis tanggal 24 September kemarin telah meninggal dunia, sementara satu korban saudara Fatur masih dirawat. Selain warga sipil, anggota kami yakni Serka Sahlan dan Praka Dwi Akbar Utomo meninggal dunia akibat tertembak saat kontak tembak dengan KKB, kami doakan semoga amal ibadahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa,”ujarnya.

Selanjutnya ibu Mariam Joani Istri dari almarhum Pdr. Yeremia Zanambani menceritakan kejadian penembakan terhadap almarhum Pendeta Yeremias Zanambani kepada Wakapolda, Dandrem dan Bupati Intan Jaya. Pertemuan tersebut diakhir dengan penyerahan santunan dari Wakapolda Papua dan Danrem 173 / PVB kepada Istri dari Alm. Pdt Yeremia Zanambani.

Sementara itu kerabat pendeta Yeremia Zanambani yang tewas tertembak di distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Sabtu (19/9) menyebut pelaku penembakan merupakan anggota TNI.

Hal ini disampaikan pihak kerabat dalam rilis yang dikeluarkan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Jumat (25/9).

“Benar Bapa Yeremia ditembak oleh TNI, kami kenal karena ada satu anggota TNI Atas Nama Alpius, dia anggota Koramil Hitadipa, yang kami anggap anak kami bersama mereka,” kata pihak kerabat Yeremia.

Kerabat pendeta Yeremia Zanambani yang tewas tertembak di distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Sabtu (19/9) menyebut pelaku penembakan merupakan anggota TNI.

Hal ini disampaikan pihak kerabat dalam rilis yang dikeluarkan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Jumat (25/9).

“Benar Bapa Yeremia ditembak oleh TNI, kami kenal karena ada satu anggota TNI Atas Nama Alpius, dia anggota Koramil Hitadipa, yang kami anggap anak kami bersama mereka,” kata pihak kerabat Yeremia.

Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom menerangkan keterangan itu disampaikan dalam pertemuan pihak keluarga pendeta Yeremia, Keluarga Besar Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII), dan sejumlah pejabat di kediaman Bupati Intan Jaya.

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*