JAYAPURA,papuadeadline.com – Gubernur Provinsi Papua Matius Derek Fakhiri melakukan inspeksi mendadak atau sidak ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abepura Jl. Kesehatan, Yobe, Abepura, Jumat (7/11) sore.
Sidak yang dilakukan secara mendadak oleh Gubernur Fakhiri, merupakan satu langkah menata pelayanan kesehatan di RSUD Abepura, yang merupakan salah satu rumah sakit rujukan regional di wilayah Tabi, Papua.
Rumah sakit ini memiliki status sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan telah ditetapkan sebagai Rumah Sakit Tipe B.
“Sidak hari ini sebagai bagian dari upaya membenahi sektor kesehatan di Papua. Kunjungan ini berfokus pada evaluasi total pelayanan publik, tata kelola manajemen rumah sakit, dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan,” kata Fakhiri usai meninjau hampir seluruh ruangan pelayanan RSUD Abepura.
Gubernur Fakhiri menyatakan pelayanan kesehatan, khususnya di RSUD Abepura, harus menjadi yang utama dan tidak boleh menolak pasien yang membutuhkan pertolongan. Ia juga menekankan agar pasien dilayani terlebih dahulu, baru kemudian mengurus administrasinya, untuk mengubah prosedur yang berbelit-belit selama ini.
“RSUD Abepura direncanakan akan dipersiapkan juga sebagai rumah sakit yang fokus pada pelayanan Ibu dan Anak, sebagai bagian dari perhatian terhadap kesehatan sejak dini. Hal ini sejalan dengan fokus kepemimpinan Gubernur pada SDM yang berawal dari kesehatan,” ujarnya.
Gubernur Fakhiri mengakui adanya bisik-bisik dan keluhan terkait pelayanan yang belum maksimal serta tata kelola manajemen yang dinilai “bobrok” di rumah sakit pemerintah.
“Saya akan melakukan pembenahan menyeluruh, termasuk evaluasi direktur dan seluruh jajaran manajemen di bawahnya,” sambungnya.
Disamping itu, sebagai rumah sakit yang berada di tengah kompleks rumah warga, Gubernur Fakhiri juga menyampaikan masalah sanitasi menjadi perhatian penting untuk mencegah dampak limbah yang keluar dari rumah sakit.
Tindakan Tegas dan Harapan Gubernur
Untuk melaksanakan reformasi ini, Gubernur telah meminta Kepala Dinas Kesehatan, dr. Arry Pongtiku yang turut mendampingi untuk mengumpulkan semua masukan dari masyarakat, tenaga medis, dokter, perawat, dan bidan. Data tersebut akan digunakan untuk memperbaiki manajerial rumah sakit.
“Saya memberikan waktu satu sampai dua hari untuk melakukan evaluasi total dan siap mengambil langkah tegas, termasuk mengganti pimpinan dan seluruh manajemen jika penilaian menunjukkan kinerja yang kurang baik,” tegasnya.
“Saya tidak berbicara masalah yang lalu-lalu, tetapi saya melihat lima bulan kebelakang. Tetapi ketika saya datang ke sini berarti semua harus sudah memutuskan persoalan kemarin. Tidak ada kubu-kubu. Pelayanan publik ini utama. Kesalahan Ibu Direktur dan manajemen itu tanggung jawab Gubernur. Anggaplah Gubernur yang salah,” sambungnya.
Sekadar informasi, kunjungan mendadak ini merupakan implementasi nyata dari komitmen politik Gubernur Fakhiri untuk menjadikan sektor kesehatan sebagai prioritas utama pembangunan di Papua. Selain RSUD Abepura, Gubernur juga akan meninjau Rumah Sakit Jiwa Abepura karena dinilai memiliki masalah serupa dalam pengelolaannya. *

Be the first to comment