Tim Satuan Tugas (Satgas) Darat mengidentifikasi vegetasi terbakar berupa semak belukar, akasia dan sawit. Mereka mendapatkan dukungan udara melalui pengeboman air. Upaya yang dilakukan selain memadamkan titik api dan titik panas atau hotspot, juga pendinginan lahan bekas terbakar. Tim satgas yang terdiri dari BPBD Kota Dumai, TNI, Polri, aparat kecamatan dan desa serta dunia usaha memanfaatkan air pada kanal untuk pemadaman.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan dukungan pengeboman air dengan helikopter jenis Sikorsky untuk wilayah Riau dan Sumatera Selatan. Pada Senin (29/6), helikopter melakukan pengeboman air di wilayah Muara Enim, Ogan Komering dan Ogan Ilir di Sumatera Selatan.
Berdasarkan analisis per 29 Juni 2020 Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), potensi kemudahan terjadinya kebakaran dari ditinjau dari parameter cuaca, wilayah Riau pada kategori mudah terbakar, sedangkan Sumatera Selatan mudah dan tidak mudah terbakar. Sedangkan melihat prakiraan curah hujan, wilayah tersebut memiliki curah hujan kategori menengah.
Kondisi ini menuntut kewaspadaan semua pihak untuk melakukan upaya pencegahan kebakaran hutan dana lahan di wilayah yang langganan terjadi, seperti di Jambi, Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat.
Be the first to comment