JAYAPURA, – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024, terdapat sejumlah nama yang kini menjadi pembicaraan publik bakal menjadi calon Gubernur Provinsi Papua 2024, seperti Boy Markus Dawir, Yunus Wonda, Benhur Tommy Mano, Paulus Waterpauw, Mathius Awoitauw, dan Benyamin Arisoy.
Dari sekian nama yang menjadi pembahasan publik, hanya nama Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri dan Benyamin Arisoy yang dikabarkan akan berpasangan dalam Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Papua.
Ditanya mengenai isu tersebut, Irjen Fakhiri belum bisa memberi jawaban pasti, tetapi ia mengaku sudah mengetahui sosok Benyamin Arisoy.
Menurut dia, Benyamin Aisoy merupakan sosok yang sangat sederhana, serius dalam bekerja, rendah hati dan selalu bertanggungjawab akan tugas-tugas yang diberikan pimpinan.
“Soal beliau, selama ini saya hanya mendengar cerita dari banyak orang-orang, khususnya yang bekerja di Pemerintahan Provinsi Papua. Apalagi sepupu saya adalah staf beliau di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Papua.
Dari cerita mereka, beliau adalah sosok orang yang tenang, serius dalam pekerjaan, supel kepada bawahan, bertanggungjawab terhadap tugas-tugas yang diberikan pimpinan, dan tugas itu dilakukan sampai tuntas,” kata Irjen Fakhiri di Kota Jayapura, Kamis (16/5/2024).
Fakhiri mengaku, secara pribadi tidak terlalu dekat dengan Benyamin Arisoy, namun pada saat bertemu langsung di pertemuan senior Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) yang digelar di Kota Jayapura tahun lalu, ternyata benar beliau adalah sosok yang tidak neko-neko dan tidak banyak bicara.
Benyamin Arisoy ia ketahui selama menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), telah meniti karir dari bawah, sehingga pengalaman itu membuat beliau menjadi lebih dewasa, apalagi dalam hal menata kelola keuangan.
“Saya lihat beliau sangat hati-hati dan memang saya sangat senang dengan orang-orang yang punya tipikal seperti itu. Dia selalu bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan pimpinan dan bisa mengayomi semua orang tanpa melihat asal usul,” ujarnya.
Selain memiliki sikap tegas, kata Fakhiri, Benyamin Arisoy ternyata merupakan sosok pemimpin yang tidak pelit berbagi ilmu yang dimiliki kepada setiap staf.
“Jadi pak Beny ini adalah orang yang sangat teliti. Kalau mau di bilang, dalam bekerja tidak ada tawar menawar. Artinya kalau memang aturannya seperti itu, ya beliau tetap lakukan sesuai dengan peraturan dan aturan yang berlaku,” katanya.
“Orang-orang sepeti ini yang saya nilai mampu mengembangkan satu organisasi sesuai aturan yang ada. Bagi saya beliau sangat low profile, bijak, mampu membangun konektivitas kerja yang baik terhadap apapun yang dibebankan kepada beliau,” sambung Fakhiri.
Dibalik sifatnya yang pendiam, Benyamin Arisoy ternyata adalah seorang pemimpin yang sangat komunikatif dan enak diajak bertukar pikiran. Artinya, beliau sangat bisa diandalkan saat dibutuhkan, apalagi beliau memiliki segudang pengalaman di bidang pemerintahan.
“Secara pribadi memang saya tidak terlalu dekat dengan beliau, bahkan baru berkomunikasi dengan beliau akhir-akhir ini. Pernah sekali tapi itu sudah lama sekali. Intinya, beliau adalah orang yang tidak banyak bicara, kalaupun berbicara sesuai dengan apa yang akan disampaikan. Artinya beliau sangat layak menjadi pemimpin Papua yang akan diterima oleh rakyat,” tegasnya.
Sekedar untuk diketahui, Benyamin Arisoy merupakan mantan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) di massa kepemimpinan Gubernur Lukas Enembe dan Wakil Gubernur Klemen Tinal. Dalam kepemimpinannya, Arisoy mampu membawa Pemerintah Provinsi Papua keluar dari predikat disclaimer atas laporan keuangan dan masuk menjadi Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dan kemudian setahun berikutnya mendapat penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dengan paragraf pengganti, yang mana akhirnya Provinsi Papua mendapat predikat WTP murni di 2016.
Atas capaian itu, Benyamin Arisoy sempat diminta oleh Gubernur Lukas Enembe untuk tidak maju dalam bursa pencalonan bakal calon Bupati Kepulauan Yapen, pada Pilkada serentak 15 Februari 2017.
“Saya tegaskan, sosok Benyamin Arisoy masih dibutuhkan untuk bekerja di Provinsi Papua, jadi apabila masih mencalonkan diri, diharapkan bisa ditangguhkan,” tegas Enembe kala itu.
Benyamin Arisoy merupakan salah satu orang asli Papua yang dinilai berhasil, sebab selama mengabdi sebagai ASN di Pemerintah Provinsi Papua terkenal tekun dalam bekerja dan tidak banyak bicara, sehingga tidak salah jika Gubernur Lukas Enembe memintanya untuk tetap menjabat sebagai kepala BPKAD.
Dalam Pilkada serentak 2017, Benyamin Arisoy berpasangan dengan Nathan Bonay dan mendapat dukungan dari masyarakat Yapen untuk maju sebabagi pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Yapen periode 2017-2022. (***)
Be the first to comment