Dirut RSUD Jayapura Tegaskan Siap Diperiksa Soal Tudingan Dugaan Korupsi Rp 1,6 Miliar

Direktur Rumah Sakit Abepura dr Daisy C Urbinas/is

Jayapura, Papuadeadline.com,  – Direktur Rumah Sakit Abepura dr Daisy C Urbinas merasa kesal ihwal tudingan dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan dirinya senilai Rp 1,6 miliar, dimana tudingan itu kembali mengemuka dalam aksi unjuk rasa oknum pegawai RSUD Abepura, beberapa waktu lalu.

Menurut Daisy, tudingan korupsi itu, tidak benar.

“Saat aksi demo oknum pegawai rumah sakit beberapa waktu lalu, menyebutkan saya korupsi, itu tidak benar. Mana bukti kalau saya korupsi,” ucapnya, Rabu (23/8/2023).

Daisy pun dengan tegas siap diperiksa oleh penegak hukum apa bila melakukan korupsi seperti yang disampaikan oknum-oknum tidak bertanggung jawab itu.

“Korupsi Rp 1,6 miliar, tidak masuk diakal. Saya siap diperiksa oleh aparat penegak hukum,” tegasnya.

Dirinya menduga ada oknum dibalik aksi demo tersebut, untuk menggulingkan dirinya dari kursi Direktur RSUD Abepura.

“Ini pasti ada oknum. Yang jelas jabatan ini adalah amanah. Penilaian kinerja dilihat dari pimpinan. Biar tidak menjabat saya masih bisa makan. Namun cara oknum yang ingin menjatuhkan saya, itu salah,” tegasnya.

Mengenai tuntutan tenaga kesehatan (nakes) mengenai insentif Covid-19, kata Daisy, tuntutan tersebut bukanlah hal baru, namun sudah dikakukan berkali-kali, pihak manajemen RSUD Abepura juga sudah menjelaskan kepada nakes-nakes tersebut.

“Persoalan tuntutan insentif Covid ini sudah dilakukan berkali-kali. Dan tidak ada orang lain, mereka (oknum) tertentu saja yang tinggal menuntut,” kata Daisy.

Lanjutnya, manajemen hanya melakukan verifikasi internal di Rumah Sakit kemudian diusulkan ke Dinkes Provinsi untuk diverivikasi ulang.

“Sehingga data yang dikirim itu sudah tercantum rekening masing-masing nakes yang memang kerja sesuai absensi selama dia bekerja. Walaupun seluruh nakes RS ada tapi hanya yang tangani pasien Covid,” terangnya.

Menurut Daisy lagi, , insentif itu dibayarkan dari Dinkes Papua ke rekening masing-masing nakes.

“Dana insentif tidak melalui Rumah Sakit, jadi langsung ke rekening nakes masing-masing. Nah, karena kami
sudah punya data, kami kembali melakukan verifikasi untuk Juli hingga Desember 2021,” tandasnya. (Is)

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*