Sorong,papuadeadline.com,– Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw M.Si meluncurkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di kawasan Agrowisata milik Pemerintah Kabupaten Sorong, Jumat 21 Oktober 2022.
Pj Gubernur Waterpauw mengajak bupati/walikota menggerakkan masyarakatnya untuk memanfaatkan sumber daya alam (SDA) yang ada, seperti lahan tidur untuk menjadikan produksi pangan lokal.
Pernyataan itu sejalan dengan arahan Presiden RI terhadap setiap daerah untuk melaksanakan pengendalian inflasi daerah.
Selain itu merujuk arahan presiden kepada Menteri Keuangan untuk mengeluarkan aturan tentang penggunaan dana tak terduga, membiayai kegiatan GNPIP di daerah.
“Ajak mama dorang (kaum ibu) di setiap kabupaten/kota untuk ikut menanam dengan memanfaatkan lahan tidur. Ini penting ya, mengingat kondisi perdagangan dunia yang sudah sangat sulit. Kalau tidak salah ada 19 negara yang mengalami krisis ekonomi,” jelasnya.
Waterpauw meminta setiap kepala daerah di Papua Barat ikut pada arahan Menteri Keuangan untuk mengeluarkan aturan menggunakan dana tak terduga dalam membiayai kegiatan pangan. “Silahkan gunakan anggaran tak terduga untuk stabilitas pangan,” jelasnya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat, Rommy Sariu Tamawiwy selaku Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah berharap GNPIP di Kabupaten Sorong terus digaungkan ke setiap kabupaten/kota lainnya. Dirinya turut mengapresiasi Penjabat Gubernur Papua Barat yang telah mendukung program yang dicanangkan hari ini.
“Saya mengapresiasi Penjabat Gubernur Papua, juga para pejabat Forkopimda Papua Barat dan seluruh stakeholder yang mendukung terlaksana program,” kata Kepala BI Perwakilan Papua Barat.
Selain itu, Penjabat Bupati Kabupaten Sorong, Yan Piet Moso menjelaskan kawasan agrowisata milik pemerintah Kabupaten Sorong seluas 3 hektar. Lahan ini akan diisi dengan berbagai tanaman komoditi pangan, seperti cabai, dan berbagai jenis tanaman pangan lainnya sebanyak 1.000 pohon.
Luas lahan yang akan ditanami cabai dan tanaman lainnya, seluas 0, 5 hektar dari 3 luas hektar lahan yang ada. Jumlah bibit cabai yang akan ditanam dalam rangka meluncurkan gerakan nasional pengendalian Inflasi pangan sebanyak 1.000 pohon. *** (Rilis Kominfo PaBar)
Be the first to comment