Matius Fakhiri – Aryoko Rumaropen Menjaga Kesucian Ibadah Pilkada Damai, Dengan Tidak Menyapa Masyarakat Umum

JAYAPURA,- Ibadah Kerukunan Umat beragama dalam rangka menyambut PILKADA Damai ditambah Papua dilaksanakan di Stadiun Papua Bangkit Lukas Enembe pada 19/09/2024.

 

Dalam kegiatan yang dihadiri kurang lebih 10.000 umat dari berbagai agama di Papua tersebut hadir juga pemberita firman dan penceramah terkenal seperti Ustad Das’ad Latif dan Pdt. Yandi Manobe.

 

Dalam ceramah yang disampaikan oleh Ustad Latif, ada beberapa pesan yang disampaikan untuk menjaga Pilkada Damai di Papua, seperti masyarakat dihimbau untuk tidak tergiur oleh politik uang yang ditawarkan oleh para calon kepala daerah dan jangan memilih pemimpin yang membawa isu Agama didalam pemilihan kepala daerah.

 

Selain itu, hal yang sama juga disampaikan oleh Pdt. Yandi Manobe bahwa politik uang adalah akar dari kehancuran masa depan Papua, serta memilih pemimpin yang paham bahwa dia dipilih untuk menjadi pemimpin untuk semua masyarakat dari lapisan agama, suku, dan etnis manapun.

 

Dalam ibadah tersebut juga pesan-pesan damai dibagikan oleh Pastor Jhon Bunay, serta penyanyi terkenal seperti Viktor Hutabarat, Sulis, Opick, Sari Simorangkir, dan Mohede.

 

Hadir juga Frans Sisir yang menghibur masyarakat dengan suara kasnya dan lantunan bunyi saxopone yang dihasilkan dari sisir dan plastik.

 

Kegiatan ini juga dihadiri oleh FORKOPIMDA Provinsi Papua, Kota Jayapura, dan Kabupaten Jayapura, serta para calon kepala daerah dari tingkat Provinsi, Kota, dan Kabupaten setanah Papua.

 

Momen ini menjadi sangat penting jika mau dimanfaatkan oleh para calon kepala daerah untuk mencari popularitas politik dengan menyapa masyarakat.

 

Ada calon kepala daerah terlihat menyapa masyarakat dengan datang dan melambaikan tangan serta ajak foto dan mengambil video dengan masyarakat.

 

Namun, tidak dengan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, Matius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen (MARI-YO), pasangan calon ini justru tidak terlihat sama sekali didalam acara tersebut bahkan tidak tersorot kamera.

 

Juru Bicara MARI-YO, Steve Mara menjelaskan bahwa momen ibadah kerukunan antar umat beragama untuk Pilkada Damai tersebut adalah momen yang harus dijaga kesuciannya, sehingga pasangan MARI-YO tidak mengambil tempat bersama VVIP atau masyarakat umum untuk mencari perhatian dan foto/video dengan masyarakat.

 

Lanjutnya, MARI-YO duduk ditempat tersembunyi bersama keluarga, merenungi firman Tuhan dan ceramah yang disampaikan hamba Allah serta berdoa dan memohon Tuhan untuk memampukan MARI-YO dalam menghadapi PILKADA nanti.

 

MARI-YO juga hadir saat ibadah belum mulai jam 2 siang dan baru pulang saat pemberkatan atau saat ibadah benar-benar selesai jam 10 malam, agar tidak dilihat oleh masyarakat umum dan tidak mencari popularitas politik didalam kegiatan ibadah, tegas Jubir Steve.

 

Ibadah kerukunan tersebut juga menghadirkan penampilan tarian dari berbagai paguyuban nusantara yang ada ditanah Papua, menghadirkan artis lokal Papua, MC lokal, dan Band Lokal Papua. (TIM)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*